Osprey PublishingKetika iseng mencari literatur pop Indonesia tahun 60-an, Saya malah tersandung buku ini.

Topiknya merupakan topik menarik merunut pada kejadian2 yang terjadi baru2 ini yang mengakibatkan buruknya relasi kedua negara, seperti konflik Ambalat, lepasnya Sipadan dan Ligitan dari bumi Indonesia hingga kasus Manohara yang namanya jadi model kerudung – hahahahaha

Namun buku ini yang ingin saya ulas, bertutur tentang periode kelam awal berdirinya negara Malaysia dan perode akhir dari kepemimpinan bung Karno dari Indonesia.

Buku ini menceritakan secara rinci tentang keterlibatan Inggris pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia, mulai dari resimen yang terlibat, terutama di pihak Inggris hingga taktik perang yang mereka gunakan. Menarik untuk disimak mengenai keterlibatan Inggris pada pembentukan negara Malaysia, tentunya dengan berbagai kepentingan Inggris yang tidak diulas secara rinci dalam buku ini, seperti hal yang mendasar: motivasi. Motivasi pula yang tergambar dari pihak Indonesia ketika konflik terjadi.

Ada hal yang sedikit mengganggu saya, yaitu mengenai literatur yang dipakai ketika menulis buku ini. Literatur yang digunakan merupakan hasil archive yang sangat bagus oleh pihak Inggris (bukan Malaysia atau Indonesia) sehingga narasi dan penuturannya merupakan perspektif pihak Inggris. Casualty count juga merupakan hal yang saya pertanyakan dalam buku ini, karena kontak senjata terjadi dalam rapatnya rimba pedalaman Kalimantan. (sesuai yang saya alami sendiri ketika bermain airsoft di hutan belantara, clear visibility biasanya kurang dari 10 meter apalagi ketika kabut turun, jarak 2 meter dua pihak bisa saling berpapasan tanpa kontak. Pengalaman saya yang kurang aspiratif untuk topik ini tentunya- HAHAHAHAHA)

Operasi yang mereka lakukan pada masa konfrontasi adalah rahasia dan ‘denieable’  dan ‘will be denied’ dikarenakan konflik ini bukan merupakan perang terbuka antara Indonesia dan Inggris-Malaysia.

In the end, it’s a nice history book that need to be refined before publishing.